Pengertian Hamil Anggur – pada artikel berikut sangat layak Anda baca, pasangan suami istri yang menginginkan kehamilan atau sedang memasuki trimester awal kehamilan. Memahami pengertian dan gejala-gejala kehamilan diperlukan untuk memastikan kehamilan yang diharapkan merupakan kehamilan yang sehat dan janin beserta ibunya juga sehat.
Pada artikel ini akan dibahas Pengertian Hamil Anggur atau Mola hydatidosa atau disebut juga kehamilan mola, merupakan kelainan kehamilan yang jarang terjadi. Ada sekitar 1 dari 1000 kehamilan yang didiagnosis mengalami hamil anggur. Hamil anggur adalah kondisi dimana sel telur yang sudah dibuahi dan plasenta tidak berkembang secara normal. Terjadi produksi jaringan berlebihan yang seharusnya membentuk plasenta yang mengakibatkan sel-sel abnormal tersebut akan membentuk sekumpulan kista yang bentuknya menyerupai anggur putih kecil-kecil, sehingga disebut sebagai hamil anggur.
Pada awal kehamilan, hamil anggur ini akan sulit dideteksi karena pada awalnya hampir sama dengan kehamilan normal. Hamil anggur akan dapat terdeteksi dengan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan.
Penyebab dan Faktor Resiko Hamil Anggur
Penyebab hamil anggur atau kehamilan mola adalah karena proses pembuahan yang tidak normal, yaitu bisa karena sperma membuahi sel telur kosong atau dua sperma yang membuahi satu sel telur. Kejadian di atas menyebabkan ketidakseimbangan kromosom. Normalnya sel manusia mempunyai 23 pasang kromosom dari ayah dan ibu.
Ketika sel sperma membuahi sel telur kosong, maka akan disebut hamil anggur lengkap. Kehamilan yang terjadi hanya dari gen ayah sehingga janin tidak terbentuk dan jaringan plasenta yang terbentuk tidak normal dan membengkak, serta membentuk kista berisi cairan. Karena hanya gen ayah yang berperan dalam kehamilan ini, maka kromosom dari gen ayah digandakan sementara kromosom dari gen ibu tidak ada.
Sedangkan ketika dua sperma membuahi satu sel telur, maka kehamilan ini disebut dengan hamil anggur parsial (sebagian). Pada hamil anggur parsial mungkin akan terbentuk janin juga plasenta tetapi tidak akan dapat bertahan lama dan akan gugur dalam beberapa minggu. Karena pembuahan terjadi dari dua sperma, maka embrio yang terbentuk bukan terdiri dari 23 pasang kromosom atau berjumlah 46, tetapi setiap satu kromosom ibu berpasangan dengan dua kromosom ayah, akibatnya kromosom berjumlah 69.
Seperti dikatakan sebelumnya bahwa hamil anggur pada awalnya mirip dengan kehamilan normal. Namun ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan resiko hamil anggur antara lain:
1. Usia ibu pada saat hamil di atas 35 tahun atau di bawah 20 tahun
Usahakan hamil pada usia antara 20 sampai dengan 35 tahun, untuk mengurangi resiko hamil anggur.
2. Pernah mengalami hamil anggur di kehamilan sebelumnya.
Bagi yang pernah mengalami hamil anggur maka resiko mengalami hamil anggur menjadi lebih besar. Hamil anggur berulang dialami rata-rata adalah 1 per 100 kehamilan.
3. Pernah mengalami keguguran
Seperti ulasan di atas, hamil anggur terjadi karena kesalahan gen pada saat pembuahan, maka kondisi demikian ini sulit untuk dicegah. Namun kemungkinan terjadinya hamil anggur dapat dikurangi dengan menghindari faktor resiko usia kehamilan, menunda kehamilan setelah kuret pasca keguguran minimal satu tahun, dan melakukan pemeriksaan rutin selama kehamilan berlangsung. Pemeriksaan ini digunakan untuk memastikan bahwa pertumbuhan janin dan plasenta berlangsung normal. Demikian Pengertian Hamil Anggur yang perlu Anda ketahui, semoga artikel ini bermanfaat dan kehamilan Anda benar-benar sehat.