Puisi Karya Taufiq Ismail Yang Populer dan Menyentuh Hati – Siapa sih yang tidak suka dengan puisi? Kata-kata yang indah dengan syair yang penuh makna. Kadang ketika membaca atau mendengarkan puisi bahkan bisa sampai baper (bawa perasaan).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat. Para ahli menjelaskan arti puisi dalam definisi yang bervariasi.
Tahukan kamu dengan salah satu penyair yang terkenal itu? Ya, Taufiq Ismail. Nah, dalam artikel ini kita akan memberikan kumpulan puisi hasil karya taufiq ismail.
Taufiq Ismail adalah seorang tokoh puisi dan seorang pujangga terkenal di Indonesia yang mempunyai gelar Datuk Panji Alam Khalifatullah. Ia lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tanggal 25 Juni 1935.
Taufiq pernah mengajar sebagai guru bahasa di SMA Regina Pacis, Bogor (1963-1965), guru Ilmu Pengantar Peternakan di Pesantren Darul Fallah, Ciampea (1962), dan asisten dosen Manajemen Peternakan Fakultas Peternakan, Universitas Indonesia Bogor dan IPB (1961-1964).
Berikut adalah kumpulan puisi hasil karya Taufiq Ismail yang paling populer dan menyentuh hati. Yuk, simak berikut kumpulan puisinya.
Puisi Karya Taufiq Ismail Yang Populer dan Menyentuh Hati
Puisi Mengisahkan tentang kehidupan sehari – hari dan lingkungan.
1. Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua
Pada anaknya yang berangkat dewasa
Jika adalah yang harus kau lakukan
Ialah menyampaikan kebenaran
Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan
Ialah yang bernama keyakinan
Jika adalah yang harus kau tumbangkan
Ialah segala pohon-pohon kezaliman
Jika adalah orang yang harus kau agungkan
Ialah hanya Rasul Tuhan
Jika adalah kesempatan memilih mati
Ialah syahid di jalan Ilahi
2. Biru Bukit, Bukit Kelu
Adalah hukan dalam kabut yang ungu
Turun sepanjang gunung dan bukit biru
Ketika kota cahaya dan dimana bertemu
Awan putih yang menghinggapi cemaraku
Adalah kemarau dalam sengangar berdebu
Turun sepanjang gunung dan bukit kelu
Ketika kota tak bicara dan terpaku
Gunung api dan hama di ladang-ladangku
Lereng-lereng senja
Pernah menyinar merah kesumba
Padang ilalang dan bukit membatu
Tanah airku
Puisi Perjuangan Taufiq Ismail
Berikut puisi hasil karya Taufiq Ismail tentang perjuangan
3. Negeriku Sedang dilahap Rayap
Kita hampir paripurna
menjadi bangsa porak-poranda
Terbungkuk dibebani hutang
dan merayap melata sengsara di dunia
Pergelangan tangan dan kaki Indonesia
“diborgol” di ruang tamu kantor
Pegadaian jagat raya
Negeri kita “tidak merdeka lagi”
Kita sudah jadi negeri jajahan kembali
Selamat datang dalam
“Zaman kolonialisme baru”
Saudaraku
Dulu penjajah kita “satu negara”
Kini penjajah kita “multi-kolonialis”
banyak bangsa
Merdeka “berdasi sutra”
Ramah-tamah luar biasa
dan banyak senyumnya
Makin banyak kita
“meminjam uang,
makin gembira”
karena “leher kita
makin mudah dipatahkannya”
Bergerak ke kiri “ketabrak copet”
Bergerak ke kanan “kesenggol jambret”
Jalan di depan “dikuasai maling”
Jalan di belakang penuh “tukang peras”
yang di atas “tukang tindas”
Lihatlah para maling itu
Kini mencuri secara berjamaah
Mereka bersaf-saf berdiri rapat
Teratur berdisiplin dan betapa khusyu
Begitu rapatnya mereka berdiri
Susah engkau menembusnya
Begitu sistematis
Itukah rezim yang kalian banggakan dan dibela-bela
Lalu dari sisi mana hebatnya rezim sekarang ini
4. Kembalikan Indonesiaku Padaku
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam,
yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
Kembalikan, Indonesia, Padaku
Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong siang malam
dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 wat,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan-pelan tenggelam
lantaran berat bebannya kemudian angsa-angsa berenang-renang di atasnya,
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
dan di dalam mulut itu ada bola-bola lampu 15 wat,
sebagian putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih yang berenang-renang
sambil main pingpong di atas pulau Jawa yang tenggelam
dan membawa seratus juta bola lampu 15 wat ke dasar lautan,
Kembalikan
Indonesia
Padaku
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
Kembalikan
Indonesia
Padaku
Itulah 4 puisi hasil karya Taufiq Ismail yang populer dan menyentuh hati yang menceritakan kehidupan sehari-hari dan perjuangan. Semoga bermanfaat!